IMAKAHI KEPO:
MALARIA MONYET MENULAR KE MANUSIA?
Malaria monyet adalah penyakit yang ditularkan dari nyamuk malaria yang sebelumnya menggigit monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis). Berbeda dengan penularan malaria yang terjadi setelah nyamuk menggigit manusia yang sebelumnya sudah terinfeksi, nyamuk penular penyakit ini hanya menggigit monyet. Hingga kini belum ditemukan penyakit ini bisa menular dari manusia ke manusia (Halodoc, 2019).
Penyebabnya adalah Plasmodium knowlesi, yaitu parasit dari genus Plasmodium yang secara alami menginfeksi monyet ekor panjang yang ditularkan pada manusia oleh nyamuk yang menggigit monyet yang sudah terinfeksi malaria sebelumnya. Meski parasit ini tergolong langka, gigitan nyamuk Anopheles sp betina tidak boleh diabaikan karena dapat menyebabkan kondisi yang buruk hingga kematian.
Setelah parasit ditularkan dan masuk ke dalam tubuh, kemudian parasit akan menyebar ke arah hati dan mulai berkembang biak. Secara perlahan, parasit penyebab malaria monyet akan menyerang sel darah merah yang sangat berperan sebagai pembawa oksigen dalam tubuh. Parasit yang sudah masuk akan bertelur, berkembang biak, dan bahkan sampai menyebabkan sel darah merah hancur.
Setelah menginfeksi tubuh, penyakit malaria membutuhkan waktu sebelum akhirnya menunjukkan gejala. Biasanya, gejala malaria akan mulai muncul pada 10–15 hari setelah gigitan nyamuk. Sayangnya, kondisi ini sering tidak dikenali dan disalahartikan karena memiliki gejala yang umum. Sekilas, tanda penyakit malaria terlihat mirip dengan gejala pilek atau flu, yaitu sakit kepala, demam, mudah merasa lelah, serta pegal-pegal. Seiring berjalan waktu, barulah gejala-gejala lain mulai bermunculan.
Setelah beberapa hari, gejala malaria yang lain mulai muncul, seperti muntah-muntah, diare, hingga kulit berubah kuning. Perubahan warna pada kulit ini terjadi karena tubuh banyak kehilangan sel darah merah dan bisa berkembang menjadi gagal ginjal. Dalam kasus yang lebih parah, malaria bisa menyebabkan seseorang mengalami koma. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui dan mengenali gejala penyakit yang terjadi. Jika mengalami gejala mencurigakan dan tak kunjung reda dalam dua minggu, segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab munculnya gejala.
Salah satu cara pencegahan malaria monyet yang bisa dilakukan adalah menjauhi penyebabnya. Dalam hal ini, cobalah untuk membatasi atau menghindari aktivitas di dalam hutan. Sebab, ada kemungkinan kamu akan digigit nyamuk-nyamuk yang sebelumnya sudah menggigit monyet yang terinfeksi.
Sementara itu, pencegahan malaria secara umum juga bisa dilakukan agar tidak terinfeksi parasit. Kamu bisa membiasakan diri untuk tidur dengan menggunakan kelambu agar terhindar dari gigitan nyamuk. Selain itu, lakukan penyemprotan secara rutin dalam ruangan dengan insektisida residu. Kamu juga bisa mengonsumsi obat anti malaria sebagai upaya pencegahan.
Penasaran dengan pembahasannya bersama mahasiswa dan dosen FKH Unair? Yuk cek videonya
Komentar
Posting Komentar