Press Release IMAKAHI KEPO 1

 "COVID-19 Outbreak"


Melihat dan menyikapi penyebaran virus corona atau yang sering kita kenal COVID-19  yang berasal dari kota wuhan, China, Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia Universitas Airlangga (PC IMAKAHI UNAIR) mengadakan diskusi IMAKAHI KEPO untuk pertama kalinya pada Selasa (3/03/2020). Mengangkat tema COVID-19 OUTBREAK, IMAKAHI KEPO mengudang ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Jawa Timur 1 sebagai pembicaranya. Diskusi kali ini dilaksanakan secara offline dikarenakan penyebaran COVID-19 baru masuk ke Indonesia.

Selain menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Jawa Timur 1, Prof. Dr. Suwarno,drh.,M.Si. juga menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Pada kesempatan ini Dosen Fakultas Kedokteran Hewan yang akrab dipanggil Prof. Warno memberikan penjelasan mulai dari Dinamika Virus, Mutasi Virus, Sejarah Coronavirus, Jenis Coronavirus, Karakter Coronavirus hingga Pengobatan Coronavirus.

Pada akhir 2019 muncul virus baru (novel) yang mengegerkan daratan China tepatnya pada tanggal 31 Desember 2019 (2019-nCoV) kemudian pada tanggal 12 Februari 2020 ditetapkan sebagai COVID-19. Penyebaran Corona Virus semakin meluas di 68 negara (negara & teritorial) hingga Senin,2 Maret 2020 tercatat kasus orang meninggal sebanyak 3.050 orang dan jumlah positif COVID-19 89.074 orang.

Penjual dan konsumen satwa liar merupakan kasus pertama Corona Virus di Wuhan. Masyarakat disana sangat terbiasa memperjualbelikan hewan liar seperti Kelelawar, Serigala, Tikus, Luwak, dan Ular. Di Asia 58,9% populasi kelelawar terpusat di China.Lebih dari 15 spesies virus ditemukan pada Kelelawar (tiga famili besar: Coronavirus, Paramyxovirus dan Rhabdovirus). Kelelawar bertindak sebagai reservoir.

Corona virus merupakan salah satu mikroorganiseme obligat instraseluler hanya dapat hidup pada sel yang hidup, diluar tubuh atau di lingkungan virus bertahan hidup dalam waktu tertentu. Virus RNA lebih sering mengalami mutasi daripada virus DNA, Mutasi virus terjadi melalui Genomic drift, Genomic Shift dan Intramolecular Recombination.

Dalam sesi diskusi Prof.Warno menjelaskan bahwa Mutasi Virus dipengaruhi oleh Host, Genom Virus, Reservoir, Vektor, Carrier, Lingkungan, Lompatan antar spesies, Daerah geografik, dan waktu yang panjang. Coronavirus termasuk salah satu Virus RNA yang banyak mengalami mutasi.

Karakter Coronavirus diantaranya sekelompok virus pada manusia dan hewan,Virus ss-RNA polaritas plus, Beramplop dikelilingi polimer glikoprotein, Bentuk pleomorfik atau sperik 80-120 nm, Panjang genom 27,6-31 kb bentuk linear, Ujung-5’bertudung dan ujung-3’ poliadenilasi serta tidak semua coronavirus bersifat zoonosis.

Di Akhir diskusinya Prof.Warno menegaskan bahwa penularan COVID-19 secara inhalasi dan kontak langsung dengan penderita,Sampai saat ini belum ditemukan obat spesifik COVID-19.





Komentar

Postingan Populer