#IMAKAHIKepo : Say no to Myasis!
Halo semua! #IMAKAHIKepo hadir kembali! Kali ini, kami akan membahas tentang Myiasis. Check it out! Semoga bermanfaat!
Myiasis adalah infestasi larva lalat (diptera) yang masuk ke dalam jaringan tubuh hewan dalam periode tertentu, dengan memakan jaringan dan cairan substansi tubuh inangnya. Berdasarkan manifestasi klinik, terdapat 3 jenis myiasis, yaitu kutaneus myiasis, migratory myiasis, dan traumatika myiasis. Kasus yang sering terjadi di Indonesia adalah Myiasis traumatika.
Myiasis di Indonesia disebabkan oleh lalat Chrysomya bezziana. Ketika seekor hewan terluka, Chrysomya bezziana betina yang tertarik dengan bau darah akan hinggap dan bertelur pada luka tersebut, setelah itu telur akan menetas dan berkembang menjadi larva yang menyusup ke dalam jaringan hewan. Menyebabkan luka menjadi membesar dan bau. Bau yang menyengat mengundang lalat-lalat lain (Sarcophaga sp., C. megacephala, dll) untuk hinggap pada luka dan memicu infeksi sekunder oleh bakteri.
Gejala klinis pada kasus myiasis adalah demam, radang, hipereosinofilia, penurunan produksi dan berat badan, kerusakan jaringan, serta rasa tidak tenang. Diagnosis pada penyakit myiasis dapat dilakukan dengan identifikasi larva yang ada di sekitar luka. Myiasis dapat ditangani dengan pemberian insektisida seperti organophospat, coumaphos, penyemprotan dengan gusanex, maupun pemberian insektisida sistemik seperti ivermectin. (PZK)
-Bidang PZK PC IMAKAHI UNAIR -
Komentar
Posting Komentar