Country based VS Zone based
PC IMAKAHI UNAIR feat. KMPV TERNAK BESAR
COUNTRY BASED VS ZONE BASED
Guyss pada tahu gak, kemarin PC IMAKAHI UNAIR tlah mengadakan diskusi denganKMPV TERNAK BESAR yang berjudul "Country Based VS Zone Based" pada hari Senin, 8 Februari 2016. Setelah melalui diskusi, perbincangan, dan pertukaran pikiran secara saintifis didapatlah hasil yang banyak. Semoga dapat bermanfaat yaa, yoo check this out!
Kenaikan harga daging sapi hingga Rp 130.000/kg pada awal 2016 ini segera disikapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan perubahan aturan impor ternak maupun produk hewan yang tak lagi memakai basis negara (country base), melainkan zonasi (zona base). Kebijakan ini merupakan salah satu isi dari Paket Ekonomi Jilid IX yang diumumkan 27 Januari 2016.
*Apa itu zone based dan country based ?
Kalau zone based itu dia impor dari negara yg gak 100% bebas PMK, tapi kalau country based itu 100% bebas PMK.
*Amankah sapinya ? Bebas kah dari segala macam penyakit bahaya ?
Tidak aman, karena belum 100% bebas penyakit . Tidak bebas PMK dan penyakit lainnya.
*zone based itu mekanismenya gimana ?
Beda antara contry dan zone based itu gini
Contoh indonesia bebas PMK kan ?seluruh Indonesia bebas PMK (country based)Kalau misal pake zone based gini, cumma jawa timur yg bebas PMK namun jawa barat tidak bebas PMK, jadinya zonebased.
*Kenapa harus zone based?
Adanya perubahan dari countrybased ke zonebased itu soalnya gara" kebutuhan daging yg semakin tinggi di Indonesia, makanya keputusan pemerintah buat memenuhi kebutuhan daging diambil dari negara" yg termasuk zonebased.Dasarnya karena ketahanan pangan di Indonesia sedang melemah, harga daging sapi sedang bergejolak , apalagi ditambah dengan perayaan hari besar seperti tahun baru maupun imlek, pasti sangat naik harganya
Maka dri itu paket kebijakan pemerintah mengeluarkan hal seperti itu untuk menaikkan jumlah stock daging di indonesia agar permintaan berbanding lurus dgn stock yg ada
-kalau orang peternakan yang ngambil kebijakan seperti itu wajar karena sekali lagi mereka tidak mengerti apa itu penyakit zoonosis, pemerintah cuma mementingkan bagaimana caranya agar ketahanan pangan tetap terjaga namun tidak memikirkan keamanan pangan tsb
Kalau dokter hewan atau yang mengrti ttng HACCP mungkin akan tetap menggunakan sistem countrybased.
*Beritanya apa sudah fix dari India?
"Belum jelas impor sapi dari india atau tidak,baru diajakin impor dari Meksiko.karena India juga gak mungkin mengeluarkan sapi sebab itu dewa disana. paling mentok daging kerbau itupun dengan berbagai syarat yang rumit pelaksanaannya" drh.Giyono Trisnadi
*Kalau dari meksiko apa memang lebih murah dari Australia?ada pertimbangan yang lain dok ?
"Secara teknis keswan lebih memungkinkan,tapi harga lebih mahal daripada daging kerbau india."drh.Giyono Trisnadi
*Berupa live cattle apa daging beku dok ?
"Dua-duanya".drh.Giyono Trisnadi
*Apakah daging impor lebih murah ?
Dari dulu harga daging impor lebih murah dan tidak bisa disamakan dengan harga daging lokal.
*Kenapa impor ?
-Karna ketersiadaan sapi yang siap untk dipotong di indonsia sangat rendah.Benar jumlah sapi kita banyak , namun sapi yang siap utk dipotong itu ga ada.Karna kebanyakan peternak kita itu peternak rakyat dimana sapinya itu dibuat simpanan bkan utk usaha.
-kita fokus ke breeding melalui peternak lokal,tahu sendiri kan kalau peternak lokal itu memelihara sapi hanya untuk mengisi waktu luang.jarang ada yang serius ,makanya dibutuhkan kelompok ternak.
*Apakah impor itu perlu ?
Impor perlu,sambil berlahan membesarkan peternak lokal.
Impor daging sapi itu dilema,disatu sisi untuk ketahanan pangan,disatu sisi harus memikirkan keamanan pangan.
*Pemerintah terkadang impor daging untuk stabilitas harga daging lokal, ketika supply sapi siap potong tidak bisa mengimbangi demand yang ada. bisa karena memang berkurang atau karena penimbunan/kartel.
*Opini orang berbeda beda,kalau opini pengusaha feedlot untuk memenuhi kebutuhan daging dan membantu Indonesia yang sekarang lagi defisit ternak. walaupun sebenarnya ini memang kadang usahanya dan memang benar adanya Indonesia defisit ternak besar,karena yang breeding masih peternak biasa. kalau dalam jangka pendek ini tidak impor,pasti semua feedlot akan tutup karena hewan yang digemukkan tidak ada.
*Indonesia tidak punya perusahaan besar yang bergerak dibidang breeding sapi potong.ada mungkin tapi tidak banyak. produksi daging sapi apabila kita mengandalkan dari peternak lokal akan menimbulkan defisit stok.
*Bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi impor ?
Kita perlu mengatasi masalah reproduksi dan manajemen peternakan sapi potong bila ingin stop impor.
*negara asal sapi impor bisa ditambah mulai tahun depan. Sebab, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya mempercepat penyelesaian pembangunan Pulau Naduk di Bangka untuk pusat karantina sapi impor. Impor sapi tak hanya dari negara yang sudah bebas penyakit hewan.
*Apa peran dokter hewan dan mahasiswa pra profesi mengenai kasus ini ?
Wewenang apapun mengenai hewan harusnya dari dokter hewan . Kalaupun bukan dokter hewan minimal yang berperan disitu taulah apa bahaya" dari penyakit" yang mungkin zoonosis.
http://finance.detik.com/read/2016/02/05/192536/3136108/4/rancangan-aturan-impor-sapi-dari-india-rampung
http://m.detik.com/finance/read/2015/12/07/222940/3090367/4/kuota-impor-sapi-bakalan-2016-capai-600000-700000-ekor
http://m.bisnis.com/industri/read/20160128/12/514016/pemerintah-ubah-kebijakan-impor-sapi
http://finance.detik.com/read/2016/02/08/181028/3137135/4/ada-kapal-ternak-mentan-saya-ingin-harga-daging-sapi-rp-85000kg
Komentar
Posting Komentar